Selasa, 26 Oktober 2010


Di Susun Oleh :
LUCKY FADLILLAH
0801412



Program                       : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
Dosen Pembimbing     : Drs.DEDE SOMARYA,M.P.D
Mata Kuliah                : PENGELOLAAN PENDIDIKAN



KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis Sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.



































BAB II PEMBAHASAN


BAB III PENUTUP

  1. Hakekat pengelolaan kelas
1. pengertian
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan tersebut,
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber)
Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas `adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa
2. pengelolaan dan pembelajaran
pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi yang sama. Pengelolaan penekanannya pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran. Sementara pembelajaraan (instruction) penekanannya pada aspek mengelola atau memproses materi pembelajaran. Dan keduanya men capai tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran.
  1. komponen – komponen pengelolaan kelas
untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran, maka unsure-unsur pengelolaan meliputi dua tindakan yaitu:
1. Model tindakan
a) Preventif; yaitu upaya sedini mungkin yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaraan.
1) Tanggap /peka, yaitu kemampuan guru merespon terhadap prilaku atau aktifitas yang dianggap akan mengganggu pembelajaraan.
2) perhatiaan, selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul.
b) refresif,kemampuan guru untuk mengatasi, mencari dan menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pembelajaraan.
c) modifikasi tingkah laku.
· Modifikasi tingkah laku,yaitu bahwa tingkah laku dapat diamati.
· Pengelolaan kelompok, yaitu untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan berbagai komponen atau unsure yang terkait.
· Diagnosis, yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsure-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun unsure-unsur yang akan menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaraan.
2. peran guru
a. mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
b. Membangun pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan tata tertib kelas.
c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkahlaku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
3. Hal-hal yang harus dihindari
  1. campur tangan yang berlebihan
  2. kesenyapan
  3. ketidak tepatan
  4. penyimpangan
  5. bertele-tele.
MERANCANG LATIHAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN MIKRO
  1. tahapa-tahapan kegiatan
    1. observasi kelas
padatahapan ini intinya meminta ijin untuk melihat kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dan kegiatan anda hanya untuk mengamati saja, duduk ditempat yang tidak mengganggu konsertasi siswa.
  1.  
    1. menetapkan jenis keterampilan yang akan dilatihkan
pilih salah satu keterampilan dasar mengajar yang mana yang akan dilatihkan oleh anda.
  1.  
    1. konsultasi dengan pembimbing atau pihak supervisor
setelah menetapkan keterampilan dasar mengajar yang akan dilatih, terlebih dahulu berkonsultasilah dengan pembimbing, supervisor atau orang-orang yang sudah berpelngalaman dalam hal tersebut.
  1.  
    1. membuat perencanaan pembelajaran mikro
untuk melancarkan kegiatan tersebut, anda harus membuat perencanaan pembelajaran secara tertulis. Lihat BBM 5 kegiatan belajar ke-3.
  1.  
    1. pembagian tugas kelompok
pelaksanaan keterampilan dasar mengajar melalui pendekatan pembelajaran mikro, biasanya menggunakan kelompok yang terdiri dari 7 s.d 8 orang yang masing – masing tuganya 1 orang sebagaiguru, 5 orang sebagai murid, dan sisanya sebagai observer.
  1.  
    1. praktek dalam pembelajaran mikro
Suatu hal yang selalu harus diperhatiakan, dalam pelaksanaan latihan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran mikro, pada intinya adalah “mengajar sebenarnya” hanya bukan pada situasi nkelas pembelajaran sebenarnya. Oleh karena itu peru kedisiplinan setiap anggotanya dalam menjalankan perannya masing-masing.
  1. Evaluasi dan tindak lanjut
Tujuan evaluasi disini adalah untuk mendapatkan masukan (umpan balik) terutama bagi setiap peserta yang berlatih, kelebihan dan kekurangan serta komentar dari pihak yang mengobservasi.
Dalam proses evaluasi ini meliputi tiga kegiatan yaitu.
  1. pemutaran ulang
pemutaran ulang dilakukan terutama bila dalam proses latihan menggunakan alat perekam kamera video.
  1. komentar/diskusi umpan balik
Dalam tahapan ini tidak hanya kekuranganya saja dari latihan tersebut tetapi juga hal-hal yang sudah diangap baikpun disampaikan, dddengan demikian hendaknya komentar bersifat seimbang.

  1. Hakekat pengelolaan kelas
1. pengertian
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan tersebut,
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber)
Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas `adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa
2. pengelolaan dan pembelajaran
pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi yang sama. Pengelolaan penekanannya pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran. Sementara pembelajaraan (instruction) penekanannya pada aspek mengelola atau memproses materi pembelajaran. Dan keduanya men capai tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran.
  1. komponen – komponen pengelolaan kelas
untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran, maka unsure-unsur pengelolaan meliputi dua tindakan yaitu:
1. Model tindakan
a) Preventif; yaitu upaya sedini mungkin yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaraan.
1) Tanggap /peka, yaitu kemampuan guru merespon terhadap prilaku atau aktifitas yang dianggap akan mengganggu pembelajaraan.
2) perhatiaan, selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul.
b) refresif,kemampuan guru untuk mengatasi, mencari dan menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pembelajaraan.
c) modifikasi tingkah laku.
· Modifikasi tingkah laku,yaitu bahwa tingkah laku dapat diamati.
· Pengelolaan kelompok, yaitu untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan berbagai komponen atau unsure yang terkait.
· Diagnosis, yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsure-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun unsure-unsur yang akan menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaraan.
2. peran guru
a. mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
b. Membangun pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan tata tertib kelas.
c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkahlaku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
3. Hal-hal yang harus dihindari
  1. campur tangan yang berlebihan
  2. kesenyapan
  3. ketidak tepatan
  4. penyimpangan
  5. bertele-tele.
MERANCANG LATIHAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN MIKRO
  1. tahapa-tahapan kegiatan
    1. observasi kelas
padatahapan ini intinya meminta ijin untuk melihat kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dan kegiatan anda hanya untuk mengamati saja, duduk ditempat yang tidak mengganggu konsertasi siswa.
  1.  
    1. menetapkan jenis keterampilan yang akan dilatihkan
pilih salah satu keterampilan dasar mengajar yang mana yang akan dilatihkan oleh anda.
  1.  
    1. konsultasi dengan pembimbing atau pihak supervisor
setelah menetapkan keterampilan dasar mengajar yang akan dilatih, terlebih dahulu berkonsultasilah dengan pembimbing, supervisor atau orang-orang yang sudah berpelngalaman dalam hal tersebut.
  1.  
    1. membuat perencanaan pembelajaran mikro
untuk melancarkan kegiatan tersebut, anda harus membuat perencanaan pembelajaran secara tertulis. Lihat BBM 5 kegiatan belajar ke-3.
  1.  
    1. pembagian tugas kelompok
pelaksanaan keterampilan dasar mengajar melalui pendekatan pembelajaran mikro, biasanya menggunakan kelompok yang terdiri dari 7 s.d 8 orang yang masing – masing tuganya 1 orang sebagaiguru, 5 orang sebagai murid, dan sisanya sebagai observer.
  1.  
    1. praktek dalam pembelajaran mikro
Suatu hal yang selalu harus diperhatiakan, dalam pelaksanaan latihan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran mikro, pada intinya adalah “mengajar sebenarnya” hanya bukan pada situasi nkelas pembelajaran sebenarnya. Oleh karena itu peru kedisiplinan setiap anggotanya dalam menjalankan perannya masing-masing.
  1. Evaluasi dan tindak lanjut
Tujuan evaluasi disini adalah untuk mendapatkan masukan (umpan balik) terutama bagi setiap peserta yang berlatih, kelebihan dan kekurangan serta komentar dari pihak yang mengobservasi.
Dalam proses evaluasi ini meliputi tiga kegiatan yaitu.
  1. pemutaran ulang
pemutaran ulang dilakukan terutama bila dalam proses latihan menggunakan alat perekam kamera video.
  1. komentar/diskusi umpan balik
Dalam tahapan ini tidak hanya kekuranganya saja dari latihan tersebut tetapi juga hal-hal yang sudah diangap baikpun disampaikan, dddengan demikian hendaknya komentar bersifat seimbang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar